Dongeng
merupakan salah satu tradisi yang sampai sekarang masih banyak dijumpai
dalam masyarakat dunia. Dongeng sendiri merupakan cerita prosa rakyat
yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita dan
dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat. Cerita prosa rakyat pun
penyebaran dan pewarisnya biasanya dilakukan secara lisan dan biasanya
dengan media tercetak terbatas.
Generasi digital sudah
tiba dan mereka pun bertebaran dengan rasa ingin tahu besar yang
dibarengi dengan sikap akrab mereka menggunakan teknologi. Hal ini yang
berusaha direspon oleh International Children Digital Library Foundation (ICDL Foundation)
yaitu untuk melakukan preservasi pengetahuan dengan memberikan akses
bagi seluruh anak-anak di seluruh dunia dari beragam etnis dan budaya
dengan membangun repositori terbesar multikultural di dunia online
khusus untuk bacaan anak-anak yang berupa dongeng atau cerita anak.
The
International Children's Digital Library Foundation (ICDL Foundation)
atau lebih dikenal dengan ICDL pada awalnya dibentuk oleh tim peneliti
interdisipliner di University of Maryland bekerjasama dengan Internet
Archive, didanai oleh National Science Foundation (NSF) dan Institute of
Museum and Library Services (IMLS) untuk menciptakan perpustakaan
digital khusus untuk literatur anak-anak berskala internasional.
Anggota
tim tersebut termasuk ilmuwan komputer, pustakawan, ahli teknologi
pendidikan, guru, desainer grafis, dan mahasiswa pascasarjana studi
informasi dan Human Computer Interaction Lab (HCIL) University of
Maryland.
Kontributor penting lainnya untuk proyek ini
adalah anggota dari College Park Kidsteam, yang merupakan sekelompok
enam anak berusia 7-11 tahun, yang bekerja secara periodik dengan tim
ICDL Foundation. Kemitraan (partnership) yang unik tersebut
dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan dan mengevaluasi teknologi
antarmuka komputer yang mendukung pencarian, browsing, membaca, dan berbagi buku dalam bentuk elektronik yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak.
Pada kebanyakan kasus, individu dari negara atau budaya yang menjadi anggota maupun relawan (volunteer)
diberikan tanggung jawab untuk mengidentifikasi bahan yang akan
dimasukkan ke dalam koleksi. Bahan-bahan di ICDL yang dimaksudkan harus :
- Mendukung pemahaman persamaan serta perbedaan antarnegara, masyarakat, dan budaya.
- Mempromosikan toleransi dan penerimaan budaya satu dengan yang lainnya.
- Memiliki kontribusi untuk pemahaman anak terhadap keragaman masyarakat global.
- Memiliki daya tarik tingkat tinggi bagi anak-anak usia antara 3 dan 13 tahun.
- Memenuhi standar kualitas profesional yang dapat diterima dari segi isi, bentuk, dan penyajian.
- Masih dianggap relevan untuk anak-anak dunia saat ini.
- Memiliki kesesuaian untuk tingkat usia audience dan disajikan secara efektif dalam format digital.
- Disajikan secara keseluruhan bukan ringkasan dari bentuk asli yang diterbitkan.
- Memiliki cakupan dan ragam budaya serta signifikansi historis yang terwakili dalam koleksi.
- Mewakili kualitas artistik, sejarah, dan sastra, seperti pemenang penghargaan, atau berkontribusi untuk penelitian.
Semua
bahan koleksi yang sekiranya memiliki kontribusi akan dievaluasi
menggunakan berbagai kriteria di atas. Sementara semua bahan yang
dimasukkan ke dalam koleksi harus memenuhi banyak kriteria yang
tercantum di atas. Antisipasi dilakukan bahwa tidak setiap item
dalam koleksi akan memenuhi semua kriteria, karena ICDL merupakan
sebuah sarana preservasi pengetahuan koleksinya tetap mencerminkan
beragam budaya, perspektif, dan periode sejarah.
Penasaran? Sila kunjungi :
Semoga bermanfaat :)
0 komentar:
Posting Komentar